‘dejavu’ yah itulah namanya, saat ini aku sedang tenggelam
akan sebuah ingatan yang indah dimasa silamku. Merasakan kembali apa yang
‘sepertinya’ telah aku rasakan. Bukan, ini bukan salah siapapun, hanya saja
keadaan yang mempersatukan kita. Komitmen yang selama ini aku genggam erat
dengan gerahanku kini mengendor entah karna ‘kau’kah atau memang aku yang telah
merusaknya.

Ini gambar w tapi sengaja dipakein emot,
kan repot kalau lu jadi suka!
(loc. Cafe Hologram)

kan repot kalau lu jadi suka!
(loc. Cafe Hologram)
Cinta, yah itulah yang saat ini aku rasakan, tegambar jelas
oleh keadaanku yang dengan tanpanya mengenalinya lebih jauh aku kacau dan yang
tanpanya pula aku akan merasa khawatir, entah sejak kapan semua ini. Tak
kupungkiri kini aku terjerat karma, yang dulunya aku sering menertawai ‘mereka’
dengan kekanakannya menunjukkan tingkah. Kini aku tak bisa lari dari perasaan
itu. Bahkan, tanpa memikirkannya pun, otakku seakan mati tak berfungsi.
Gelisah aku jika hari tanpa kabar darinya. “itu dia!” sebuah
pesan singkat dari sorang yang kunantikan pun menghampiri. Meski bukan
kata-kata romantis yang kuterima darinya setidaknya “dimana?” itu menunjukkan
sebuah geliat keingintahuannya tentang’ku’, walau sesaat.
Bukannya aku tak memperdulikan. Perasaannya yang belum ku
ketahui apa rasa ‘ini’ sama dengan yang dia rasakan, hanya saja aku mencoba
tegar dengan dan tanpa jawaban dari’nya’. Kini, akalku semakin beronta saat
mengetahui tentang jawaban yang dengannya pula seluruh rasa sakit yang mengakar
didalam tubuhku sirna seketika. Iya, kami bersatu.
Namun. Jalan tak selamanya halus dan mulus, terkadang kita
menemui kerikil dan batu bahkan sebuah pemberhentian. Yah, seakan harapan dan
kesenangan itu runtuh hingga mengenai kepalaku dan akhirnya membuatku tersadar,
Tuhan engkaulah yang Aku Cinta dan akan selalu....
“Dialah pemberi Cinta tanpa menerima Cinta. Tuhan, tidakkah
Engkau akan Menertawai’ku’?” Apakah..........
Makassar, 24 Desember 2013
___MATA NEE___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar